Semua bisa berisiko
Perkenalan dimulai dari menebeng,
“LM….”
“Utiek.…”
Kami berjabat tangan sesaat setelah aku duduk di mobil Utiek. Aku menutup pintu mobil,
memakai seat belt, dan menyamankan posisi dudukku. Mobil Utiek pun mulai berjalan, dia
terlihat sibuk memperhatikan jalanan.
Utiek atau Putri Murwani adalah anggota Nebengers #TeamBekasi yang memang
sering berada di Bandung. Ini merupakan kedua kalinya aku bertemu dengan Utiek, tetapi
baru pertama kalinya aku menebeng Utiek. Pertemuan pertama adalah saat #TeamBandung
kopdar di Bakmie Mangkok Ayam di Istana Plaza. Tapi kami tidak sempat mengobrol bahkan
berkenalan, karena aku sudah dijemput di tengah-tengah kopdar, sehingga pulang lebih
awal. Butuh waktu bagi aku dan dia untuk benar-benar mengobrol sekarang.
“Nunggunya tadi lama ya, Tiek?” tanya aku.
“Ah, enggak kok. Biasa aja.” Jawabnya, lalu hening.
“Kita mau makan siang di mana nih?” tanya aku kembali.
“Kedai Ling-Ling yang di PVJ kan, ya? Tadi anak-anak sih di grup pada bilangnya
ke situ.” Dia menjawab, lalu hening kembali.
Ini memang bukan pertama kalinya grup #TeamBandung merencanakan makan siang di luar
secara mendadak, tapi ini pertama kalinya aku bisa ikut bergabung makan siang dengan
mereka. Karena sulitnya ke luar kantor di jam kantor, makanya begitu ada perlu di luar
kantor, langsung ingin bergabung.
Keinginanku untuk bergabung makan siang begitu besar, namun kebingungan
bagaimana menuju ke tempat janjian disambut dengan tawaran dari Utiek untuk naik mobil
bersama-sama. Dan di sinilah kami sekarang… dua orang asing yang mencoba berteman
melalui tebeng-menebeng. Tidak butuh waktu lama untuk akhirnya meniadakan keheningan
yang muncul di awal-awal perkenalan. Karena dibalik nada judes Utiek, tersimpan gadis
yang ramah, baik, dan perhatian. Siapa yang bisa menyangka?
Aku pikir…. Keren sekali! Betapa dengan cara tebeng-menebeng ini aku bisa memulai
persahabatan dengan orang-orang luar biasa yang mungkin tidak akan aku kenal bila aku
tidak bergabung di Nebengers. Betapa di luar sana banyak orang-orang yang sama luar
biasanya dengan yang telah aku kenal, tapi tidak punya kesempatan untuk mengenal satu
sama lain karena tidak tahu caranya.
Awalnya memang sederhana. Berkenalan dan tebeng-menebeng. Atau tebeng-
menebeng dan berkenalan. Mungkin terdengar berisiko untuk berkenalan dan tebeng-
menebeng dengan orang asing, tapi rasanya sepadan dengan orang-orang luar biasa yang
sudah aku temui di Nebengers #TeamBandung. Ah, tapi… awal persahabatan kita pun
dimulai dari kesederhanaan dan risiko itu kan, Tiek?
Ditulis oleh: @meililynda